Saturday, December 28, 2013
Dirilis baru-baru ini dan baru-baru ini juga tamat hehehe, Unbreak Machine
Doll yang di garap oleh Machine Factory memang memiliki keunikan tersendiri di
bandingkan anime lain, di rilis dalam dua belas episode anime yang satu ini menceritakan
tentang seorang remaja bernama Raishin Akabane, seorang anggota klan onimyoji
terkenal dari jepang. Namun begitu suatu ketika seluruh anggota klan itu di
bantai oleh seorang pengendali boneka (kemduian akan di sebut sebagai
puppeteer) yang tak lain adalah kakak dari Raishin yaitu Tenzen Akabane.
Dalam tragedy berdarah itu Tenzen tidak mengambil nyawa adik laki-lakinya
itu, namun begitu ia mengambil nyawa dan sebagian tubuh Nadeshiko, adik dari
Raishin, untuk di jadikan automatons (boneka yang di kendalikan oleh puppeteer
menggunakan sihir). Semenjak itu Raishin menyimpan dendam terhadap kakanya,
untuk membalaskan dendam nya itu ia kemudian menerima tawaran dari Shoko ,
seorang kanryusai (pembuat automatons terkenal), dengan perjanjian bahwa shoko
akan meminjamkan salah satu automatons terkuatnya pada Raishin, automatons itu
bernama Yaya, seorang atau sebuah boneka yang sangat mirip dengan manusia dan
bahkan mampu bergerak sendiri dan memiliki kecerdasan dan emosi, namun begitu
apabila Raishin gagal membunuh Magnus (gelar Tenzen) maka Shoko akan mengambil
tubuh Raishin untuk di jadikan automatons.
Untuk melaksanakan balas dendam nya Raishin memutuskan untuk pergi dari
jepang dan bersekolah di sebuah sekolah puppeteer yang terkenal di Inggris
sekaligus menjadi agen rahasia pemerintah Jepang. Namun begitu ia tidak
mendapatkan hasil yang memusakan ketika ujian masuk, sekalipun lulus dan terima
namun ia berada dalam pisisi terendah kedua dari daftar siswa yang di terima.
Guna mengikuti suatu event yang di sebut dengan Festival, yaitu sebuah
event dimana seratus puppeteer terbaik bertarung di sebuah arena, Raishin harus
mengalahkan puppeteer lain untuk mendapatkan gelar dan bertarung dalam Festival
itu. Tujuan dari Raishin mengikuti festival tak lain dan tak bukan adalah untuk
bertarung melawan Magnus guna membalaskan dendamnya.
Tak tanggung-tanggung Raishin pun kemudian menantang Charlotte Belew yang memiliki registration entry code (code
atau gelar yang di miliki oleh peserta Festival) Tyrant Rex, untuk bertarung
melawan nya. Automatons Charl adalah seekor naga, dalam kondisi biasa atau di
luar pertarungan Sigmund, nama automatons Charl, berukuran kecil dengan tinggi
tak lebih dari 25cm namun ketika dalam pertarungan ukuran nya bisa membersar
hingga tingginya dapat mencapai sepuluh sampai limabelas meter.
Namun begitu pertarungan itu terganggu karena hadirnya siswa lain yang
mencoba untuk mengalahkan Charl dengan cara curang, tak rela pertarungan nya di
ganggu Raishin pun kemudian bertarung untuk membereskan para pengganggu
itu. Tak sampai lima menit pengganggu
itu pun berhasil di bereskan oleh Yaya dan Sigmund serta Raishin. Mengetahui
keadaan Sigmund yang cedera karena terkena serangan mendadak dari para
pengganggu, Raishin pun memutuskan untuk menunda pertarungan.
Keesokan harinya, ketika makan siang bersama Yaya dan Charl, Raishin
melihat Magnus dan segera menghampirinya. Auotomatons Magnus yang menyadari
niat buruk Raishin segera menyergap nya dan menondongkan senjata mereka, namun
ternyata Raishin tidak bermaksud membalas dendam, ia hendak memberikan abu
adiknya sebagai tantangan kepada Magnus.
Bebas dari Automatons Magnus yang mematikan, Raishin malah harus
menyelesaikan sebuah kasusu misterius, yaitu penyerangan terhadap automatons
dan pencurian Eve Heart, jantung atau inti dari automatons yang membuatnya
dapat bergerak. Bersama dengan Felix Kingsfort yang menjabat sebagai ketua biro
keamanan sekolah, Raishin mencoba membereskan kasus yang di kenal dengan
Cannibal Candy.
Di saat jumlah korban Cannibal Candy semakin bertambah, Raishin maupun
Felix tak kunjung menemukan pentunjuk siapakah pelaku sebenarnya penyerangan
terhadap automatons itu. Charl yang melihat korban penyerangan kemudian
memutuskan untuk membantu Raishin menemukan Cannibal Candy.
Mendengar kabar bahwa Charl belum kembali ke asrama, Raishin bersama
dengan Yaya kemudian mencari Charl. Namun dalam pencarian tersebut ia malah
bertemu dengan wakil kepala keamanan yaitu Lisette Norden yang kemudian atas
inisiatif Raishin mengajakanya tempat penyimpanan automatons terlarang (Banned
Doll) untuk melihat seperti apakah wujud sesungguhnya dari automatons yang di
dimiliki oleh Felix.
Raishin yang sejak awal mencurigai Lisette kemudian mengambil kunci
rahasia yang di pegang oleh Lisette dan mengecek ruangan penyimpanan milik nya.
Di dalam ruangan itu ia kemudian menemukan mayat Lisette yang di awetkan dalam
tambung dan menyadari bahwa Lisette yang bersamanya adalah sebuah automatons.
Automatons yang berwujud Lisette itupun kemudian menyerang Raishin hingga
tak sadarkan diri dan menyuruh penjaga untuk menangkapnya berserta dengan Yaya
yang menunggu di luar gedung. Namun begitu Raishin dan Yaya berhasil melarikan
diri berkat kekuatan Yaya yang sangat luar biasa.
Sementara di tempat lain Felix menjebak Charl dan menuduhnya sebagai
Cannibal Candy, Charl pun menyadari bahwa Cannibal Candy yang sebenarnya adalah
Felix. Charl yang dalam keadaan terdesak dan Sigmund yang terluka parah akibar
serangan Eliza, nama asli dari automatons Felix yang mengambil wujud Lisette,
kemudian di selamatkan oleh Raishin dan juga Yaya.
Pertarungan yang hebat pun terjadi antara Yaya melawan Eliza, beberapa
kali Yaya terdesak oleh serangan yang di lancarkan oleh Eliza yang ternyata
memiliki kemampuan untuk menyerap kekuatan sihir dari automatons yang di
makannya. Namun begitu Rashin yang berhasil mengungkap trik dibalik tehnik yang
di miliki Eliza membuat Yaya berhasil mengalahkan automatons yang cukup tangguh
itu.
Atas usahanya menyelesaikan kasus Cannibal Candy, Raishin pun mendapat
penghargaan dari kepala sekolah berupa gelar dan Registration Code untuk
mengikuti Festival yaitu ‘Second Last’, sebuah nama yang di rekomendasikan oleh
guru sekaligus atasan Raishin dan anggota Nectar, Prof. Kimberly.
Mampukah Raishin memenangkan Festival dan mengalahkan Magnus guna
membalaskan dendam kesumatnya??
Yo, dari segi grafis anime ini memang cukup apik, grafis yang di tampilkan
benar-benar memanjakan mata. Jalan ceritanya pun lumayan untuk anime action dan
harem, di tambah dengan aksi-aksi pertarungan yang menegangkan menjadikan anime
yang satu ini memang layak untuk di tonton hehehe, walaupun fan service nya
cukup banyak :3
Kekurangan anime ini sendiri yaitu pada grafis, dimana adegan yang
menggunakan grafis 3D masih kaku serta
jalan cerita yang terkesan di paksakan untuk anime yang di rilis dalam 12
episode ini. Namun secara keseluruhan anime ini cukup baik dan mendapat nilai
75 dari segi grafis dan 80 dari segi cerita.